- Back to Home »
- Adiwiyata »
- Adiwiyata Nasional SMAN 1 Geger 2008-2009
Posted by : Dane
Sabtu, 11 April 2015
Sebelum
membahas adiwiyata nasional SMAN 1 Geger, kita akan flashback sebetar mengenai
awal mula perjuangan SMAN 1 Geger menjadi sekolah adiwiyata. Awal ada sekolah
adiwiyata di Kab. Madiun berawal dari surat undangan pemerintah Kab. Madiun
untuk mengikuti lomba sekolah bersih (nama awalnya). Dengan hanya bermodal
menjaga serta membersihkan lingkungan yang ada di sekolah, SMAN 1 Geger
berhasil menjadi yang terbaik di Kab. Madiun.
Bermodal
predikat sekolah bersih di Kab. Madiun, SMAN 1 Geger ditunjuk mewakili Kab.
Madiun untuk lomba sekolah adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur. Hanya dengan
waktu 3 hari sekolah dituntut menyelesaikan profil sekolah adiwiyata untuk
dikirim ke Jawa Timur dan juga hanya 10 sekolah yang berhak mewakili Jatim ke
tingkat nasional. Akhirnya SMAN 1 Geger berhasil lolos ke tingkat nasional,
meskipun berada di peringkat 10.
Dari
sini, visi dan misi sekolah benar-benar ditata sesuai dengan predikat sekolah
adiwiyata. Ada beberapa persiapan yang dilakukan SMAN 1 Geger untuk menjadi
sekolah adiwiyata nasional antara lain : Laporan adiwiyata, penataan lingkungan
sekolah oleh pengurus OSIS dan Ekskul, perawatan taman oleh kelas X s/d XI,
penghijauan di beberapa tempat baik di sekolah maupun di luar sekolah, dan hal
lain yang tentunya mendukung tercapainya sekolah adiwiyata.
Hari
H ketika tim juri datang akhirnya tiba.panitia sudah siap di pos-posnya. Juri
melakukan penilaian lapangan, pertama ke sanggar tari, setelah itu melihat
kantin dilanjutkan masuk dalam kelas untuk menanyai beberapa siswa dan lanjut
melihat pembelajaran PLH di lapangan sepak bola, lalu ke kolam ikan sambil
melihat taman kelas, lalu ke ruang seni, lahan toga, mushola, dan yanh terakhir
Green House.
Akhirnya dalam waktu
yang tidak lama setelah penilaian pihak sekolah dipanggil ke Jakarta untuk
menerima tropy sekolah adiwiyata dari Presiden RI diwakili Menteri Lingkungan
Hidup. Dalam hal ini hanya 30 sekolah se-indonesia yang berhak menerima
predikat sekolah adiwiyata nasional.